Penampilan Oksida XII IPA 2 dalam pagelaran seni budaya, mata pelajaran Seni budaya Selasa, 20 Desember 2011 merupakan salah satu penampilan yang menarik. Di awali dengan konsep yang kurang matang dan jelas, serta latihan yang singkat membuat XII IPA 2 cukup kesulitan. Pertunjukan yang di tunjukan adalah, dua seni yang memiliki jiwa berbeda. Yaitu seni pertunjukan Reog Ponorogo dan Musik Karawitan.
Semua dimulai sejak Jum'at, 9 Desember 2011. Inilah, ujian akhir tahun dan akhir semester kita semua. Penentuan bagi siswa kelas XII. Persaingan di utamakan disini, tentu saja tidak luput dari kerjasama. Oleh karena itu, semua berusaha semaksimal mungkin untuk menjadi yang terbaik kali ini. Perebutan nilai memang sangat menentukan pada semester 5 ini.
Selalu dianggap tertinggal, -Oksida- Pernahkah kawan merasakan itu?
Walaupun tampaknya di setiap event kelas sebelas kita sukses meraih banyak gelar di bidang non akademis, kelas duabelas ini XII IPA 2 benar benar mengalami paceklik. Mulai dari kekosongan mendapat nomor pada Dies Natalis lalu, hingga selalu dianggap tertinggal dengan kelas lain baik dalam kemampuan maupun nilai nilai.
Pembelajaran semakin di Intensifkan, menghadapi Ujian Nasional, SMA Negeri Ambulu mengadakan Program Intensif Belajar (PIB). Ini di persiapkan tidak hanya untuk Ujian Nasional semata, melainkan juga membekali siswa dalam SNMPTN. Oksida, menanggapi hal ini dengan cukup positif. 3 hari pertemuan PIB, Selasa, Rabu dan Kamis dijalani dengan baik.
Berbagai strategi dipersiapkan di akhir akhir masa sekolah ini, dari pagi hingga sore tidak pulang, dengan membawa bekal dari rumah dan sholat di mushola sekolah.
Perwujudan sebuah aliansi akhirnya tercipta, D.O.A (Diplomasi Oksida Amunisi) on Facebook, merupakan grup gabungan Warga Amunisi XII IPA 1 dengan Oksida XII IPA 2. Terbentuknya grup ini, bukan karena memanasnya hubungan dengan kelas lain bukan dengan maksud persekutuan. Tujuannya adalah untuk saling berbagi informasi dan mempererat silaturahmi dengan guyonan bareng, bercanda bersama dan sebagainya.
Syanti yang justru menangis mendapat nomor 1
Sebuah keajaiban datang pada XII IPA 2, setelah bersusah payah dalam Dies Natalis tidak ada yang di hargai dan mendapat nomor, hal positif datang ketika dari lembaga Gama Exacta Yogyakarta mengadakan try out UNAS. Selain dalam rangka promosi Insus plus, sebuah program untuk pelatihan sehari siswa sebelum Ujian Nasional, Try Out ini tentu saja dapat mengukur kemampuan siswa SMAN Ambulu secara keseluruhan. Baik yang IPA maupun IPS.
Pasukan Papua dan Ganongan
Dies natalis SMA Negeri Ambulu merupakan event yang selalu dinantikan sebagian besar siswa. Dalam Dies Natalis yang ke-32 kemarin, terdapat beberapa kompetisi yaitu : Kreasi Seni, Recycle Fashion show, Parade Band dan Bazzar. Oksida XII IPA 2 tentunya ikut ambil bagian dalam semua kompetisi, semangat untuk menjadi yang terbaik selalu ditumbuhkan.
Makan makan? seakan semua orang suka dengan kegiatan ini, yang dasarnya adalah sebuah party atau tasyakuran. Yang paling penting bukan makannya, melainkan kebersamaan yang ada di dalamnya. Well, beberapa kali Oksida pernah mengadakan makan makan bersama. Terhitung dari beberapa ulang tahun kawan kawan seperti Kiki', Rizal, Dani, Lupi, Sella dan Yuni, yang mengadakan acara makan makan juga saat acara Ulang tahun di rumah mereka masing masing. Serta acara tasyakuran, yang walaupun tidak semua di undang. juga, Buka bersama setelah bakti sosial kemarin.
Oksida futsal kembali menerima tantangan, kali ini lawan kelas sebelah kita, Amunisi. Tidak mudah melawan kelas yang pernah mendapat gelar juara 2 Intern SMANA League ini. Pemain yang mayoritas tinggi tinggi, dengan skill yang hampir sama serta penjaga gawang yang cukup kokoh menjadi benteng di depan gawang. Para pemain Amunisa beberapa kali menyulitkan pemain belakang Oksida yang di jaga Yoga dan kiper Lutfi NR yang baru lepas dari cedera.
Pembukaan Jaya Makmur Futsal Ambulu, tidak di sia siakan oleh para putra Oksida untuk bermain Futsal, tentu saja karena Lapangan Gratis plus makan makan. Mendapat tantangan dari RIP Culz IPA 4, Oksida berusaha untuk hadir, mengumpulkan semua pemain Oksida, dari Dani, Kiki', Rizal, Andre dan Mahmud yang harus di jemput jauh di Payangan, serta Bima dan Yoga. Bek Tangguh Oksida, Zaini tidak dapat ikut main dikarenakan sedang ada kesibukan. Juga, Kiper Lutfi NR, belum bisa main karena mengalami cedera.
Moment akhir memang tidak boleh di sia siakan! bagaimanapun, harus ada cara untuk bisa selalu bersama.. itulah yang selalu dipikirkan kawan kawan Oksida di kelas XII ini selain mata pelajaran yang semakin ruwet.
Mencoba terobosan baru, Oksida XII IPA 2 berusaha menciptakan sebuah acara yang diadakan dan kepanitian khusus dari kelas XII IPA 2. Acara yang dicetuskan oleh Dani ini, bertajuk Bakti Sosial di Bulan Ramadhan, berupa penyaluran sembako kepada warga kekurangan.
Oksida di percaya untuk memberikan Pertunjukan Nasyid pada penutupan pondok Ramadhan 1432 H, Plus buka Bersama SMA Negeri Ambulu. Kesempatan emas ini tidak di sia siakan oleh para serdadu Oksida, tentu saja setelah Chemist3 IPA 3 di tunjuk untuk menunjukan Paduan suara di Kartinian dan Amunisi IPA 1 yang juga pernah di tunjuk untuk menampilkan Nasyid di acara perpisahan, kini giliran Oksida IPA 2 yang di tunjuk untuk menampilkan Nasyid pada Pondok Ramadhan.
Berbagai persiapan segera di lakukan, Agus Ainur selaku ketua kelas segera membentuk tim Nasyid sebelumnya, di tambah dua penyanyi baru selain Suci diantaranya Putri dan Luluk.
Kontroversi dalam latihan berkali kali terjadi, utamanya pada tim tari, Namun pada akhirnya semua masih bisa bersatu.
Teman temanku Oksida XII IPA 2.. kini kita sudah bisa menyaksikan hasil pementasan teater kita "boneka Bambu".. silahkan download di sini yang belum dapat file-nyaa..
downloadnya di sini :
Oksida Teater "Boneka Bambu"
via 4shared.
Hari ini 9 April 2011, Oksida dapat juara dua lagi setelah mendapat juara 2 sebelumnya pada lomba Nasyid. Untuk sementara ini memang belum nampak Piala Juara 1 di kelas XI IPA 2. Penampilan XI IPA 2 adalah menampilkan lagu utama Ibu Kita Kartini dan Lagu pilihan Ibu Pertiwi. Dengan dipimpin Via sebagai konduktor, dan berbekal latihan selama 4 hari, akhirnya Oksida mendapatkan gelar juara 2.
Penampilan Kostum yang dipakai adalah serempak kompak menggunakan batik yang seragam. Selain menonjolkan seragam yang kompak, Paduan suara yang ditampilkan pun menggunakan suara Sopran (saat lagi Ibu Pertiwi). Disiertai nyanyian mono dari Top Singer Oksida, Suci.