Pasukan Papua dan Ganongan
Dies natalis SMA Negeri Ambulu merupakan event yang selalu dinantikan sebagian besar siswa. Dalam Dies Natalis yang ke-32 kemarin, terdapat beberapa kompetisi yaitu : Kreasi Seni, Recycle Fashion show, Parade Band dan Bazzar. Oksida XII IPA 2 tentunya ikut ambil bagian dalam semua kompetisi, semangat untuk menjadi yang terbaik selalu ditumbuhkan.
Diawali dengan berbagai konsep yang semrawut, akhirnya Oksida mampu menyusun semua menjadi lebih baik. Kita pilah satu per satu.
Fashion Show
Fashion show diurus sepenuhnya oleh Agus Ainur sang ketua kelas, bersama dengan Tevalys selaku peserta yang akan tampil dalam fashion. Di bantu dengan beberapa teman dan Alfina yang paling dominan membantu. Bekerja siang malam membuat kostum, menciptakan sebuah kostum yang unik dan menarik. Kostum yang di buat pun, tidak kalah dengan kostum yang di pakai dalam JFC (Jember Fashion Carnaval). Kostum ini di dasarkan dengan kain hitam, yang kemudian di beri dedaunan dan kaset bekas di sertai ornamen topi yang di bentuk sedemikian rupa unik, serta kembangan sayap di kostum Teva yang membuat penonton terkesan bahkan pengen foto bersama. Namun sayang, Oksida tidak lolos. karena juri yang di datangkan hanyalah juri modelling, bukan juri fashion.
Band
Pemilihan lagu yang mengikuti karakter suara suci, akhirnya terpilihlah lagu dari the Winner - Kesaktianmu. Sebelumnya ada berbagai pertimbangan lagu seperti Geisha - Pilihan hatiku, Vierra - Terlalu lama atau Geisha -Cinta dan Benci. Pengolahan band hanya ada pada Drumer yang di pegang oleh indah dan keyboardist yang di pegang oleh Lutfi, berlatih keyboard hanya dalam kurang dari 2 minggu dan latihan selama 5 kali akhirnya mampu membuat penonton terkesan. Walaupun tidak ada gelar yang di dapatkan Band Oksida, dalam perseorangan maupun grup.
Bazzar
Modal murah, meracik mudah dan laris di jual adalah kuncinya. Oksida, memilih untuk menjual makanan dengan bahan baku lontong. Di pilihlah gado gado dan Bakso. di hari pertama, gado gado cukup laris namun di hari kedua dan ketiga, semua menurun karena di sibukkan oleh penampilan kreasi Seni serta pada hari ketiga yang cukup pendek.
Kreasi Seni
Konsepnya adalah pencampuran adat di Indonesia, diawali dengan penampilan tarian papua diiringi lagu Yamko rambe yamko yang diikuti 10 orang penari, penabuh kendang adalah dani dan di dukung musik musik kentongan. Selanjutnya, masuklah penampilan Jatil dan ganongan dengan musik reognya. Walaupun dengan berbagai kekurangan dalam musik, namun penari masih mampu menyesuaikan. Yang paling menghebohkan dengan adanya tarian kecak, 10 Orang laki laki bertelanjang dada mengeluarkan gerakan dan suara yang rancak dari mulut, mengundang tepuk tangan penonton. Paduan bersama dengan lagu nasional : dari sabang sampai merauke dan sorak sorak bergembira memperlengkap pesan moral persatuan dan Kesatuan Indonesia.
namun, karena keridakproffesionalan panitia dalam pemberitahuan aturan lomba, Oksida terkena diskualifikasi.